artikel1

Mencerdaskan anak untuk menjadi beprestasi bukan hanya tugas guru saja, tetapi ada peran penting dari orang tua. Tidak jarang orang tua yang menghadapi masalah umum mengenai anak tidak fokus belajar di sekolah atau di luar sekolah. Terlebih era digital membuat anak diterpa banyak sekali distraksi, sehingga massalah ini semakin kompleks. Namun, mengapa anak bisa sulit berkonsentrasi? Dan apa yang bisa orang tua lakukan untuk membantunya? Berikut 10 penyebab utama anak sulit fokus belajar yang bisa orang tua terapkan.

Penyebab Anak Sulit Fokus Belajar
Kesulitan fokus bagi anak tidak jarang bukan karena faktor malas saja. Ada banyak faktor yang bisa terjadi baik dari dalam dalam diri anak maupun dari lingkungan sekitar yang memengaruhi kemampuan konsentrasi mereka. Melalui pemahaman akan akar masalahnya orang tua dapat memberikan solusi yang tepat.

Kelelahan Fisik dan Kurang Istirahat
Tidak dapat dipungkuri dengan usia yang muda, anak-anak memiliki energi yang sangat melimpah, tetapi juga mudah terkuras. Jadwal yang pada, baik dari kegiatan sekolah atau ekstrakurikuler dapat membuat mereka kelelahan. Terlebih kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur akan sangat memengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi

Lingkungan yang Tidak Kondusif
Ruang belajar yang ramai dengan suara gaduh, televisi yang menyala, mainan yang berserakan, atau bahkan pencahayaan yang kurang memadai dapat menjadi distraksi besar bagi anak. Lingkungan yang gaduh membuat otak sulit untuk memproses informasi dan mempertahankan fokus.

Masalah Emosional dan Psikologis
Layaknya seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami stres atau kecemasan. Masalah di lingkungan sosial, seperti perundungan (bullying) atau masalah di rumah dapat menggangu pikiran anak dan membuatnya lebih sulit fokus.

Namun, ada kondisi khusus yang juga dapat anak alami, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Jika anak mengalami hal ini maka akan sangat disarankan bagi orang tua untuk membawa anaknya berkonsultasi dengan ahlinya sebagai langkah terbaik.

Gaya Belajar yang Tidak Sesuai
Setiap anak memiliki gaya belajar uniknya masing-masing, baik secara visual, auditori, maupun kinestetik. Jika metode pengajaran tidak sesuai dengan cara mereka menyerap informasi tidak dapat dipungkiri jika anak akan merasa cepat bosan dan mudah kehilangan konsentrasi.

Kurangnya Nutrisi dan Hidrasi
Saat anak sedang belajar maka mereka akan membutuhkan nutrisi yang tepat. Otak membutuhkan nutrisi yang optimal untuk berfungsi dengan baik. Melewatkan sarapan, mengonsumsi makanan cepat saji, atau kurang minum air bisa memengaruhi kinerja otak. Asupan nutrisi yang kurang, seperti kekurangan zat besi atau Omega-3 dapat membuat anak lesu dan sulit berkonsentrasi.

Terlalu Banyak Kegiatan
Anak dengan berbagai kegiatan agar aktif memang baik, tapi memiliki jadwal yang terlalu padat dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik. Anak yang kelelahan karena terlalu banyak kegiatan di luar sekolah atau di dalam sekolah akan sangat kesulitan untuk membagi fokus mereka saat belajar.

Kurang Melakukan Aktivitas Fisik
Anak yang terlalu lama duduk dan kurang bergerak cenderung memiliki energi berlebih yang tidak tersalurkan dengan baik. Akibatnya anak akan lebih mudah gelisah dan sulit untuk berkonsentrasi saat harus fokus pada satu hal.

Tidak Ada Tantangan atau Bosan
Tidak jarang anak merasa bosan dengan materi pelajaran yang terlalu mudah atau disajikan dengan cara monoton. Hal ini berdampak akan kehilangan minat mereka. Perasaan bosan ini membuat pikiran mereka mengembara dan mencari stimulasi lain.

Terlalu Banyak Paparan Gawai
Paparan berlebihan terhadap gawai, seperti tablet atau ponsel bisa membuat anak terbiasa dengan stimulasi yang cepat dan beragam. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk mempertahankan fokus pada satu aktivitas yang membutuhkan perhatian lebih lama.

Kurang Memahami Materi Pelajaran
Jika anak tidak memahami materi pelajaran dengan baik bisa jadi akan merasa frustasi dan kehilangan motivasi untuk belajar. Hal ini bisa membuat mereka lebih memilih untuk mengabaikan pelajaran daripada berjuang untuk memahami materi yang disampaikan.

Solusi Praktis Mengatasi Anak Sulit Fokus
Setelah memahami penyebab anak sulit fokus dalam belajar penting bagi orang tua untuk mengambil tindakan yang tepat. Berikut solusi yang bisa orang tua terapkan di rumah.

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Optimal
Orang tua dapat memulai dengan mengatur ruang belajar anak. Pastikan saat anak belajar tidak ada gawai, mematikann televisi, dan pastikan pencahayaan cukup.

Pastikan anak mengerjakan satu tugas dalam satu waktu. Melalui cara ini anak bisa diajarkan untuk menyelesaikan satu tugas sebelum beralih ke tugas lain. Hal ini melatih fokus dan menghindari rasa kewalahan. Serta tidak lupa untuk memberikan batasan waktu yang tealistis untuk menyelesaikannya.

Memenuhi Kebutuhan Fisik Anak
Orang tua harus pandai mengatur kebutuhan fisik anak mulai dari istirahat yang cukup. Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup setiap malamnya. Tidak lupa orang tua memberikan nutrisi seimbang lewat makanan yang dikonsumsi, seperti ikan yang kaya Omega-3 dan protein untuk mendukung perkembangan otak.

Semua hal tersebut juga dapat didukung dengan aktivitas fisik yang baik. Ajak anak bermain di luar atau berolahraga ringan untuk melepaskan energi berlebih atau sekadar menyegarkan pikiran mereka.

Membuat Belajar Lebih Menyenangkan dan Interaktif
Anak juga dapat bosan dengan pelajaran yang monoton. Sebaiknya orang tua coba memanfaatkan permainan edukatif, seperti puzzle, balok susun, atau teka-teki untuk melatih kemampuan konsentrasi anak. Kemudian cocokkan gaya belajar yang bisa diserap anak lebih mudah. Jika masih terasa bosan bawa anak untuk belajar lewat hobi mereka.

Perbanyak Komunikasi Empatis dan Apresiasi
Peran orang tua dalam proses belajar sangat penting. Orang tua dapat mendukung anak lewat mendengarkan rasa khawatir anak. Ajak mereka untuk berbagi cerita tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan. Tidak lupa sebagai orang tua juga memberian pujian atas usaha keras, fokus, atau keberhasilan yang telah dicapai. Hal yang tidak kalah penting adalah jadilah sosok teladan yang tahu kapan fokus dan menyelesaikan sebuah tugas agar anak dapat mencontohnya.

Terakhir, jika semua tips sudah dicoba namun anak masih sulit fokus, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Hal ini adalah langkah bijak untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan panduan yang lebih personal. Tugas orang tua adalah menjadi pendukung terbesar bagi anak, memastikan mereka memiliki fondasi yang kuat untuk tumbuh dan berkembang dengan maksimal. 

Lebih lanjut untuk dibaca...